Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Khalifah ‘Umar)

Telah berkata Abdullah bin Aun Al-Bashri Rahimahullah:
“Jika hawa nafsu telah menguasai hati, maka seseorang akan menganggap baik sesuatu yang buruk”

Rabu, Mei 27, 2009

Ibunda, Kenapa Kau Menangis?

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan."Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman danlembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, danmengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan enjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkanperasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup

Senin, Mei 25, 2009

Kekayaan, Kesuksesan dan Cinta

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah,dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar.Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang? Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar. "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk.

Kami akan menunggu sampai suami mu kembali, katapria itu. Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan."Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.

Salah seorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan,"katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.

Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu.

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan. Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita. "Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta. Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita.

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini. Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.

Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.(afzn.com)

Sabtu, Mei 23, 2009

Sabar dan Tawakal

Dalam hidup ini cobaan dan permasalahan datang silih berganti. Selesai satu permasalahan datang permasalahan yang lain, dan egitu seterusnya. Bahkanterkadang kita berprasangka, seakan masalah yang kita hadapi tak kunjung usai. Dalam kondisi seperti ini wajarlah kalau kita sering bertanya, seperti yang dikisahkan dalam Al Qur'an surat Al Baqarah:214 ,

"Kapan datangnya pertolongan Alloh itu?"

Alloh menjawab:

"Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu sangatlah dekat."

Ketika masalah atau cobaan hidup itu telah mencapai puncaknya, maka barulah kita tahu bahwa sesungguhnya Alloh SWT itu sangat cinta kepada orang-orang yang beriman. Kita baru sadar dan melihat betapa pertolongan Alloh itu diberikan, dan itu tidak selalu persis sesuai dengan yang kita inginkan.

Harus kita yakini bahwa pertolongan Alloh SWT pasti datang, tetapi melalui proses:
1. Usaha dan ikhtiar yang tak kenal putus/tidak kenal lelah.
2. Zikir dan doa yang tidak boleh lepas dari aliran darah, setiap gerak dan kesibukan.
3. Situasi benar-benar mencapai puncaknya yang hampir parah.

Banyaklah membaca sejarah para nabi dan renungkan!
Bagaimana Alloh memberikan pertolongan kepada para Nabi, para Rasul, para Wali Alloh, dan orang-orang yang dicintaiNya (orang-orang yang beriman).

Pertolongan apa yang dialami oleh para Nabi dan Rasul serta orang-orang yang beriman bukanlah terjadi dengan "SIM SALABIM". Pertolongan Alloh akan datang melalui proses keimanan yang tinggi dan ketakwaan yang mantap, serta usaha yang tak kenal lelah, dasari rasa cinta yang sangat tinggi kepada Alloh dan tidak syirik, serta di barengi dengan T-8:

1. Tafakur
2. Tenang
3. Tahan
4. Tabah
5. Tekun
6. Teliti
7. Tanggulangi
8. Tawakal kepada Alloh.

Bagi kita yang hidup bermasalah (penuh cobaan), hadapilah dengan sabar yang mengandung unsur T-8 tersebut, baik permasalahan yang berhubungan dengan pihak lain maupun dengan diri pribadi, keluarga/rumah tangga.

Kamis, Mei 14, 2009

Hati Ibarat Rumah

Ada tiga macam rumah, Pertama Rumah raja, di dalamnya ada simpanannya, tabungannya serta perhiasannya. Kedua Rumah hamba, di dalamnya ada simpanan, tabungan dan perhiasan yang tidak seperti yang dimiliki seorang raja. Dan ketiga adalah Rumah kosong, tidak ada isinya.

Jika datang seorang pencuri, rumah mana yang akan dimasukinya?

Apabila anda menjawab, ia akan masuk rumah yang kosong, tentu suatu hal yang tidak masuk akal, karena rumah kosong tidak ada barang yang bisa dicurinya.

Karena itulah dikatakan kepada Ibnu Abbas Radhiallahu 'anhu, bahwa ada orang-orang Yahudi mengklaim bahwa di dalam shalat, mereka 'tidak pernah terganggu', Maka Ibnu Abbas berkata: "Apakah yang bisa dikerjakan oleh syetan dalam rumah yang sudah rusak?"

Bila jawaban anda adalah: "Pencuri itu akan masuk rumah raja." Hal tersebut bagaikan sesuatu yang hampir mustahil, karena tentunya rumah raja dijaga oleh penjaga dan tentara, sehingga pencuri tidak bisa mendekatinya.

Bagaimana mungkin pencuri tersebut mendekatinya sementara para penjaga dan tentara senantiasa siap siaga di sekitar raja?

Sekarang tinggal rumah ketiga, maka hendaklah orang-orang berakal memperhatikan permisalan ini sebaik-baiknya, dan menganalogikannya (rumah) dengan hati, karena inilah yang dimaksudkannya.

Hati yang kosong dari kebajikan, yaitu hati orang-orang kafir dan munafik, adalah rumah setan, yang telah menjadikannya sebagai benteng bagi dirinya dan sebagai tempat tinggalnya. Maka adakah rangsangan untuk mencuri dari rumah itu sementara yang ada didalamnya hanyalah peninggalan setan, simpanannya dan gangguannya? (
rumah ketiga).

Hati yang telah dipenuhi dengan kekuasaan Allah Subhanahu wa ta'ala dan keagungan-Nya, penuh dengan kecintaanNya dan senantiasa dalam penjagaan-Nya dan selalu malu darinya, Syetan mana yang berani memasuki hati ini? Bila ada yang ingin mencuri sesuatu darinya, apa yang akan dicurinya? (
rumah pertama).

Hati yang di dalamnya ada tauhid Allah, mengerti tentang Allah, mencintaiNya, dan beriman kepadaNya, serta membenarkan janjiNya, Namun di dalamnya ada pula syahwat, sifat-sifat buruk, hawa nafsu dan tabiat tidak baik. Hati ini ada diantara dua hal. Kadang hatinya cenderung kepada keimanan, ma'rifah dan kecintaan kepada Allah semata, dan kadang condong kepada panggilan syetan, hawa nafsu dan tabiat tercela.(
rumah kedua)
Hati semacam inilah yang dicari oleh syetan dan diinginkannya. Dan Allah memberikan pertolongan-Nya kepada yang dikehendakiNya. "Dan kemenanganmu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi maha bijaksana." (Ali Imran:126)

Syetan tidak bisa mengganggunya kecuali dengan senjata yang dimilikinya, yang dengannya ia masuk dalam hati. Di dalam hati seperti ini syetan mendapati senjata-senjatanya yang berupa syahwat, syubhat, khayalan-khayalan dan angan-angan dusta yang berada di dalam hati.

Saat memasukinya, syetan mendapati senjata-senjata tersebut dan mengambilnya serta menjadikannya menetap di hati. Apabila seorang hamba mempunyai benteng keimanan yang mengimbangi serangan tersebut, dan kekuatannya melebihi kekuatan penyerangnya, maka ia akan mampu mengalahkan syetan. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah semata.

Rabu, Mei 13, 2009

Berkembang Menembus Batasan

Bila kita melihat keadaan di sekitar kita hari-hari ini, kita akan melihat betapa cepatnya jaman ini berkembang. Bahkan perubahan tersebut seringkali terjadi tanpa kita sadari. Sebagai contoh, teknologi yang berkembang begitu pesat, intelektual yang semakin meningkat, penemuan-penemuan baru di bidang kesehatan dan obat-obatan, dsb. Perubahan tersebut tidak dapat kita hindari, sebagaimana ada pepatah yang mengatakan, "Satu-satunya hal yang tidak akan pernah berubah, adalah perubahan itu sendiri."

Bila kita terlena sedikit saja, besar sekali kemungkinan untuk kita akan kehilangan kesempatan kita untuk berkembang, atau setidak-tidaknya kita akan tertinggal dengan semua kolega kita. Maka dari itu kita harus belajar untuk membiasakan diri dengan perubahan tersebut, sehingga kita akan menjadi pribadi yang mudah untuk beradaptasi dengan situasi yang ada, tanpa meniadakan norma, prinsip dan nilai yang sudah kita pegang dari mulanya.

1. Miliki tujuan yang jelas - kembangkan!.
Orang yang tidak memiliki tujuan di dalam hidupnya tidak akan pernah bisa berkembang dengan maksimal. Mengapa? Karena dia tidak akan tahu ke mana dia harus melangkah, dan ini akan berdampak pada keputusan-keputusan yang diambilnya. Tetapi untuk menjadi berkembang tanpa batas, seseorang juga harus memiliki kemampuan untuk memperluas tujuannya. Walt Disney dapat berkembang begitu luas sampai ke seluruh dunia hanya dimulai dari mimpi seorang Walter Elias Disney yang miskin untuk berusaha membahagiakan semua anak di seluruh dunia. Dan sampai sekarang, meskipun Mr. Disney sudah meninggal, tetapi mimpi itu masih terus berlanjut.

2. Miliki inisiatif untuk berkembang tanpa batas.
Saat Christopher Columbus ingin berlayar mengelilingi dunia, semua orang menganggapnya gila karena mereka percaya bahwa bumi itu datar, bukan bulat. Tetapi karena keberaniannya untuk berinisiatif 'gila' tersebutlah kita dapat mengetahui fakta bahwa bumi memang bulat, bukan datar. Saat kita ingin berkembang, jangan menunggu perubahan terjadi pada orang lain baru kita dapat berkembang. Miliki mental bahwa perubahan itu harus dimulai dari diri kita, bukan orang lain.

3. Berpikirlah selangkah lebih maju.
Thomas John Watson, pendiri perusahaan komputer raksasa IBM suatu hari memaparkan kunci dari keberhasilan IBM, dan berkata, "Setiap kali kami memperoleh kemajuan dalam IBM, itu adalah karena ada orang yang mau untuk mengambil kesempatan, memikirkannya dengan keras, dan mencoba sesuatu yang baru." Di dalam hidup ini, kita memiliki pilihan untuk menjadi orang seperti apakah kita. Apakah kita ingin menjadi orang yang gagal, ataukah biasa-biasa saja, ataukah kita ingin menjadi orang yang unggul? Orang yang ingin menjadi orang yang unggul, ia harus melatih cara berpikirnya untuk selalu mengeluarkan ide-ide yang mungkin bahkan belum terpikirkan oleh orang-orang di sekitarnya.

4. Kembangkan rasa ingin tahu yang positif.
Semua penemuan bersejarah di seluruh dunia ini pasti didasari dari keingintahuan dari para penemunya. Tidak selamanya rasa ingin tahu itu adalah sesuatu yang negatif, karena selama kita dapat memanfaatkan rasa ingin tahu kita untuk sesuatu yang positif dan berguna bagi banyak orang, rasa ingin tahu tersebut akan menjadi sesuatu yang menguntungkan. Seorang Albert Einstein tidak akan pernah menjadi penemu dari teori relativitas yang sangat terkenal itu bila dia tidak memiliki rasa ingin tahu yang besar akan bagaimana energi dapat memiliki hubungan yang erat dengan massa sebuah benda dan kecepatan cahaya.

5. Rajin-rajinlah membaca.
Setiap orang yang tidak memiliki wawasan yang luas pasti akan mengalami masalah dalam berkomunikasi dengan berbagai macam tipe orang. Dan salah satu cara yang baik untuk memiliki wawasan yang luas adalah dengan meningkatkan minat baca. Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika Serikat, adalah seorang yang sangat dikenal lewat kinerjanya dalam menuliskan Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Tetapi mungkin tidak semua orang menyadari bahwa Thomas Jefferson adalah seorang kolektor buku, yang membuatnya menjadi seorang yang sangat berwawasan luas dalam berbicara berbagai aspek, mulai dari pertanian, arsitektur, bahkan sampai penelitian fosil-fosil purbakala.

Selasa, Mei 12, 2009

"Belajarlah Untuk Malu, Sebelum Dipermalukan"

Kita saat ini berada di sebuah zaman oleh banyak orang bilang zaman edan.Bahkan sampai bisa dikatakan manusia lebih sesat daripada binatang. Seorang anak membunuh Ibunya, Seorang Ibu yang dengan tega membunuh anaknya walau masih dalam kandungan (Aborsi).Seorang bapak memperkosa Anaknya ,Aurat dipertontonkan dengan menggunakan kecanggihan teknolgi.Harga diri dijual dijadikan ajang komoditi, perempuan rela telanjang di depan umum demi seni body painting, suami istri melakukan perselingkuhan dengan bangganya, dan lain sebagainya.Rasa Malu sebenarnya merupakan bagian dari iman.Dengan rasa malu tidak akan mendatangakan kecuali kebaikan.

Malu adalah suatu kondisi di mana kita merasa bersalah jika melakukan suatu perbuatan. Karena itu di dalam bahasa Inggris ‘ashamed’ atau malu diartikan dengan ‘troubled by guilty feeling,’ atau merasa terganggu oleh adanya rasa bersalah. Harapannya, rasa malu ini bisa jadi pagar pengaman dari nafsu binatang kita yang kadang liar dan sulit terkendali. Bagaimana rasa bersalah bisa muncul, ini tentunya didasarkan atas beberapa kemungkinan. Sebagaimana dalam ilmu sosial-keagamaan, dalam proses mencari kebenaran kita bisa menyandarkan pada beberapa ukuran. Pertama, didasarkan atas kebenaran yang dipahami sendiri. Kedua, kebenaran yang diyakini oleh orang banyak. Jika dianalogikan, maka rasa malu bisa tercipta, Pertama, atas dasar pemahaman diri sendiri tentang perasaan bersalah. Kedua, berdasarkan keyakinan suatu masyarakat dalam lokal budaya tertentu. Ini biasanya disebut dengan moral. Ketiga, lahir dari pemahaman atas doktrin ketuhanan.

Bila seorang tidak mampunyai rasa malu , ia akan menjadi keras dan berjalan mengikuti kehendak hawa nafsunya. Tak peduli apakah yang harus menjadi korban adalah mereka yang tak berdosa. Ia rampas harta dari tangan-tangan mereka yang fakir tanpa belas kasihan, hatinya tidak tersentuh oleh kepedihan orang-orang lemah yang menderita. Matanya gelap, pandangannya ganas. Ia tidak tahu kecuali apa yang memuaskan hawa nafsunya. Bila seorang sampai ke tingkat prilaku seperti ini, maka telah terkelupas darinya fitrah agama dan terkikis habis jiwa

Sudah saatnya malu menjadi budaya yang harus selalu dijaga dan dipelihara, baik oleh individu, kelompok, terlebih bangsa ini. Kita sadari betapa tidak berhentinya petaka, bencana, yang melanda bangsa ini mungkin salah satunya diakibatkan oleh hilangnya rasa malu.ketika pejabat malu berkorupsi, eorang pengusaha merasa malu jika terlambat memberi upah pada karyawannya,Artis Malu Memamerkan Aurat, Kita malu mengumbar kata-kata kotor maka yang terjadi adalah pembentukan budaya malu yang akan memajukan bangsa ini.

Kenapa memiliki rasa malu itu penting dan harus dibudayakan. Karena dengan rasa malu kita tidak akan lagi menyaksikan tindakan amoral dan kekerasan yang meresahkan masyarakat banyak. Orang-orang akan berkompetisi untuk bersikap sosial yang baik dan mengubur tindakan amoral dengan rapi. Karena itu hal ini perlu dibudayakan. Sebagaimana yang kita ketahui, salah satu pengertian budaya adalah tingkat mutu ekspresi manusia. Dalam perihal mencari penghidupan misalnya, kualitas budaya beberapa orang pejabat dapat dilihat melalui pola ekspresi atau cara bagaimana mereka mendapatkan penghidupan.

Sebenarnya sebagian bangsa Indonesia secara sadar menyatakan bahwa “malu” merupakan bagian dari budaya bangsa. Berbagai pernyataan dan tulisan di media telah membahas hal tersebut. Namun kiranya kurang arif manakala hanya karena ulah dari suatu pihak atau kelompok “yang tidak tahu malu”, kemudian dikaitkan dengan budaya bangsa secara keseluruhan. Faktor budaya adalah asset bangsa, maka perlu kearifan dalam memahami masalah ini.

Saat kapan untuk menunjukkan rasa malu bagi masing-masing individu adalah sangat relatif tergantung kepada pribadi, waktu, tempat serta konteks permasalahan yang dihadapi oleh orang per orang. Untuk membangun “budaya malu”, fungsi agama dan lembaga pendidikan adalah sangat penting dan ikut menentukan. Apabila sampai pada keadaan bahwa orang sudah tidak punya malu, maka misi agama dan lembaga pendidikan dianggap gagal.

Dekandensi moral sudah sedemikian meluas, dan menghilangnya budaya malu, dan berganti menjadi budaya Malu-maluin. Sebagai contoh adanya kebebasan seksual pada generasi muda saat ini, Budaya malu harus kembali dikampanyekan. Malu memperlihatkan aurat, malu mengambil hak yang bukan hak pribadinya, malu dan malu. "Jadi orang harus diajak untuk memiliki malu kalau melakukan penyimpangan pada bidangnya. Budaya malu adalah benteng terakhir untuk tidak melakukan suatu perbuatan yang melanggar moral, etika, norma dan hukum.

Pada esensinya, kondisi masyarakat sudah banyak berubah hingga hari ini, baik di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan. Namun segenap perubahan itu masih saja menyisakan sisi gelap yang pada akhirnya kurang memberi manfaat dan merugikan sebagian dari masyarakat.Karena itu yang perlu ditanamkan sebagai landasan untuk melakukan perubahan adalah budaya malu.Bila budaya malu sudah tertanam maka tatanan kehidupan masyarakat akan beranjak pada budaya kerja. Pada tahap yang paling tinggi, segenap kehidupan masyarakat akan terikat oleh budaya mutu. Pada tahap inilah yang namanya kemakmuran dan kesejahteraan hidup bersama akan bisa terwujud. Rasa malu itu yang kini luntur dalam warna kehidupan bangsa kita, dalam terlalu banyak hal.


Maka Sudahkah anda malu..? Atau Anda termakdsud orang yang malu-maluin. Budaya malu harus dijadikan suatu mekanisme kendali diri sendiri bagi bangsa ini.

"Belajarlah Untuk Malu, Sebelum Dipermalukan"

Minggu, Mei 10, 2009

Tiga Orang Terjebak Dalam Goa

Kisah ini bercerita tentang tiga orang yang pergi meninggalkan rumah mereka untuk berjalan-jalan atau mencari kebutuhan pokok untuk keluarga merka. Di tengah perjalanan langit berbalut mendung, hujan deras pun mengguyur hingga membuat mereka mencari tempat berlindung dari hujan. Mereka menemukan tempat berlindung di dekat mereka. Sebuah goa tempat berlindung mereka dari hujan menjadi seperti kuburan bagi mereka. Banjir akibat hujan deras membawa batu-batu besar dari atas gunung. Sebuah batu besar jatuh dari gunung dan terus menggelinding hingga berhenti di pintu goa. Akibatnya, pintu goa tertutup olehnya. Batu ini begitu besar. Saking besarnya kekuatan mereka bertiga tidak mampu untuk menggeser dan menggerakkannya.

Setelah itu pintu goa tersumbat oleh batu besar, keadaan mereka lebih sulit dibandingkan dengan keadaan mereka semula. Hujan yang turun, mereka bisa menghadapinya dengan sabar. Adapun tersumbatnya pintu goa, itu berarti kematian telah nyata di depan mata.

Mereka terpenjara di dalam goa ini. Mereka tidak mungkin bisa menembusnya dengan kekuatan mereka sendiri. Tidak ada cara untuk meminta pertolongan kaum mereka. Seandainya kaum mereka hendak mencari mereka karena mereka telah pergi lama, maka mereka tidak akan menemukan goa itu. Jejak kaki yang ditinggalkan oleh orang-orang yang hilang telah dihapus oleh hujan yang deras dan banjir, sebagaimana angin menghapus jejak kaki di pasir. Bahkan seandainya ada orang yang lewat di dekat mereka, mereka mungkin juga tidak mengerti apa-apa dan tidak mengetahui tempat mereka. Gema teriakan mereka pun tidak akan melebihi dinding-dinding goa yang mengurung mereka.

Dalam kondisi seperti ini, hamba-hamba menyadari bahwa keselamatan mereka hanyalah di tangan Allah. Dan bahwa hanya Allah yang mengetahui tempat keberadaan mereka. Dia melihat dan mendengar mereka. Tidak ada sesuatu pun yang samar bagi Allah di langit dan di bumi.

Sama dengan mereka, orang-orang di atas perahu yang dikurung oleh ombak dengan angin yang berhembus sangat kencang. Ombat membuat perahu naik turun, bergoyang miring dan berguncang, sementara mereka tidak bisa berbuat apa pun.

Sama dengan mereka, orang-orang di pesawat dengan mesin yang rusak dan mulai limbung di udara kadang-kadang lurus, kadang-kadang miring dan bergetar di sana-sini.

Sama dengan mereka, orang-orang yang terbenam oleh bumi atau dilanda gempa hingga rumah mereka roboh dan mereka terkurung di tempat yang sempit di puing-puing reruntuhan. Para manusia dalam keadaan seperti ini, walaupun mereka adalah orang-orang yang gemar berbuat dosa, mereka akan tetap memanggil Tuhan mereka untuk memohon perlindungan dan pertolongan-Nya. Dia Maha Berkuasa ketika segala sarana yang dengannya manusia menjaga manusia tidak mungkin digunakan. "Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya…" (Lukman: 32).

"Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), Maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (mereka berkata), 'Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur.' (Yunus: 22)

Dalam kondisi seperti ini sebagian orang merasa cukup hanya dengan berdoa. Sebagian lagi berusaha bertawassul kepada Allah dengan nama, sifat, dan perbuatan-Nya. Dan sebagian yang lain ber-tawassul kepada-Nya dengan amal-amal shalih. Yang terakhir inilah yang diusulkan oleh salah seorang dari mereka. Dia meminta kedua orang temannya agar masing-masing bertawasul dengan amalnya yang paling mujarab yang dia lakukan karena Allah.

Masing-masing telah menyebutkan amal shalih yang dilakukannya karena Allah, dan didukung dengan doa kepada Allah agar memberi kemudahan dalam kesulitan yang mereka alami jika dia memang benar dalam perkataannya. Setiap kali salah seorang menyebutkan amalnya dan memohon kemudahan, batu besar itu bergeser sedikit. Sehinga ketika orang ketiga menyebutkan amalnya dan permintaannya, maka batu itu bergeser sepenuhnya dan mereka bisa keluar dengan selamat.

Hal ini mengandung petunjuk yang besar, bahwa Allah mendengar pengaduan mereka. Dia mengetahui keadaan mereka dan kejujuran ucapan mereka. Maka Dia mengangangkat kesulitan mereka dan memudahkan perosalan mereka. Kisah mereka menjadi pelajaran bagi orang lain yang tertimpa kesulitan seperti mereka.

Amal-amal shalih mereka, yang dengannya Allah menyelamatkan mereka menunjukkan bahwa mereka dalah orang-orang yang baik dan bertakwa. Ini dari satu sisi. Di sisi lain, ini menunjukkan bahwa alam tersebut dicintai oleh Allah.

Orang pertama ber-tawassul dengan birrul walidain. Orang ini adalah salah seorang pengembala. Dan pada penggembala bergantung kepada susu domba, sapi dan unta mereka. Orang ini selalu memerah susu setiap kali pulang dari penggembalaan, lalu memeberi minum kedua orang tuanya sebelum anak-anak dan istrinya.

Suatu hari dia membawa ternaknya ke daerah rumput yang cukup jauh. Dia baru pulang setelah malam tiba. Lalu sebagaimana biasa, dia pun memerah susu dan membawa bejana susu kepada kedua orang tuanya, tetapi kedua orang tunya telah tidur. Dia tidak ingin membangunkan mereka berdua. Dia juga tidak ingin memberi minum anak-anaknya sebalum keduanya. Malam itu dia tidak tidur, dengan bejana susu yang masih ada di tangannya. Anak-anaknya menangis di kakinya karena lapar, sementara dia tidak ingin membangunkan kedua oang tuanya sampai terbit fajar. Maka dia memberi minum kedunya, setelah itu anak-anak dan istrinya.

Tak seorangpun selain Allah yang mengetahui sejauh mana kesengsaraan yang dipikul oleh laki-laki ini di malam itu. Perkaranya tidaklah mudah baginya. Dia seorang pengembala dan telah berjalan jauh dari desanya, maka hal itu tentu melelahkan dan merepotkannya, ditambah dia belum makan malam dan anak-anaknya yang merengek di bawah kakinya. Betapa pedihnya seorang bapak jika melihat anak-anaknya menangis kelaparan.

Potret mengagumkan hasil cetakan iman. Undang-ungang bumi dan aturan-aturan manusia tidak mungkin bisa mengkatrol seseorang untuk mencapai derajat ini. Tangguh memikul beban berat, beperasaan mulia, menghormati dan menghargai orang tua.

Orang kedua bertawassul kepada Tuhannya dengan rasa takutnya kepadaNya. Rasa takut inilah yang membuatnya meninggalkan zina dan menahan nafsu. Urusan orang ini adalah bahwa dia menginginkan sepupunya yang sangat dicintainya. Iman sepupunya ini menjaganya dari keinginan laki-laki tersebut. Wanita itu menolak sampai dia tertimpa kesulitan dan kemiskinan yang memaksanya untuk menyetujui kemauan dan mentaati keinginannya setelah sepupu laki-laki membayarkan harta yang besar seperti yang disyaratkan sebelum dia menyerahkan diri kepadanya. Akan tetapi ketika sepupu laki-laki ini telah menguasainya dan telah duduk seperti suami yang duduk di atas istrinya. Tiba-tiba wanita itu bergetar dan gemetar. Ketika laki-laki itu bertanya kepadanya tentang sebab dia gemetar dan bergetar dia menajwab bahwa hal itu karena ia takut kepada Allah, karena sebelumnya dia tidak pernah melakukan zina. Laki-laki itu berdiri meninggalkannya dan mengikhlaskan uang yang telah diberikan kepadanya.

Kejadian seperti ini juga terjadi pada seseorang laki-laki dari Bani Israil. Dia adalah laki-laki fasik yang terjemurus ke dalam kemaksiatan. Dia selalu berbuat mesum dengan wanita manapun yang ia mau. Suatu kali ia mendapatkan seorang wanita. Wanita ini gemetar penuh ketakutan. Manakala ia menanyakan penyebabnya, maka dia mendapatkan rasa takunya kepada Allah. Laki-laki ini pun bertaubat dan kembali kepada Allah. Dia berjanji kepada Tuhannya untuk meninggalkan kemaksiatan. Dia mati pada malam itu, maka Allah mengampuni dan memasukkanya ke dalam rahmat dan surga-Nya.

Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunannya dari Ibnu Umar berkata, 'Aku telah mendengar nabi menyampaikan suatu hadis. Seandainya aku tidak mendengarnya kecuali kecuali satu atau dua kali (sampai Ibnu Umar menghitung tujuh kali), akan tetapi aku mendengarnya lebih banyak dari itu. Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, "Adalah Kifli dari Bani Israil. Dia tidak pernah takut mengerjakan dosa. Suatu kali seorang wanita mendatanginya. Kifli membayarnya enam puluh dinar untuk bisa berbuat mesum dengannya. Ketika Kifli telah duduk seperti suami yang telah duduk pada istrinya, wanita itu menangis dan gemetar. Kifli bertanya, 'Apa yang membuatmu menangis? Apakah aku memaksamu?' Wanita itu menjawab, "Tidak, akan tetapi ini adalah perbautan yang tidak pernah aku lakukan. Aku terpaksa melakukannya saat ini, tidak lain kecuali karena terpaksa.'

Kifli berkata, 'Kamu melakukan ini padahal kamu tidak pernah melakukannya. Pergilah ambillah uang itu untukmu.' Kifli berkata, 'Tidak, demi Allah, setelah ini aku tidak akan bermaksiat selama-lamanya.' Maka Kifli mati di malam itu. DI pagi hari tertulis di pintu rumahnya, 'Sesungguhnya Allah telah mengampuni Kifli.'"

Tirmidzi berkata, "Ini adalah hadis hasan. Diriwayatkan oleh Syaiban dan beberapa orang dari Al-A'masy yang senada dengan ini. Mereka menyatakannya marfu'. Sebagian dari mereka meriwayatkannya dari Al-A'masy dan tidak menyatakannya marfu."

Abu Bakar bin Ayyash meriwayatkan hadis ini dari Al-A'masy dan dia melakukan kesalahan di dalamnya. Dia berkata, "Dari Abdullah bin Abdullah dari Said bin Jubair dari Ibnu Umar dan ini tidak mahfudz (tidak terjaga). Abdullah bin Abdullah Ar-Razi adlah Kufi (orang Kufah), neneknya adalah hamba sahaya Ali bin Abi Thalib, dan yang meriwayatkan dari Abdullah bin Abdullah Ar-Razi adalah Ubaidah Adh-Dhabyi, Al-Hajjaj bin Artho'ah dan ulama-ulama besar lainnya." (Sunan Tirmidzi, 4/658, no. 2496).

Orang ketiga bertawassul dengan penjagaannya terhadap harta pegawai yang pergi meninggalkan hartanya. Dia mengembangkan harta itu hingga melimpah. Setelah kepergian yang cukup lama, pegawai itu datang meminta haknya yang tidak seberapa. Orang ketiga ini memberikan seluruh harta hasil dari pengembangan hartanya yang sedikit. Dia menerimanya dan tidak meninggalkan sedikit pun.

Apa yang dilakukan tiga orang tersebut adalah teladan luhur yang tidak dikenal oleh dunia saat ini, kecuali mereka yang dirahmati oleh Allah. Allah telah memudahkan kesulitan orang-orang baik ini dan menghilangkan problem mereka.

Pelajaran-Pelajaran dan Faedah-Faedah Hadis

  1. Disyariatkannya bertawassul kepada Allah dengan amal shalih, sebagaimana tiga orang ini melakukan hal itu dan Allah menyelamatkan mereka.
  2. Pengaruh taqwa dalam meloloskan seorang hamba dari musibah dan kesulitan. "Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia meletakkan untuknya jalan keluar dari segala kesulitan." (Ath-Thalak:2).
  3. Disyariatkannya doa pada waktu terjadi musibah dan kesulitan. Allah telah memerintahkan agar berdoa kepada-Nya. Barang siapa tidak berdoa kepada-Nya, Dia memurkainya, "Dan Rabbmu berfirman, "Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku akan perkenankan bagimu." (Ghafir: 60).
  4. Birrul Walidain termasuk amal shalih yang dicintai oleh Allah, mendekatkan kepada-Nya serta membebaskan seorang hamba dari kesulitan-kesulitan dunia dan hari kiamat.
  5. Rasa takut kepada Allah termasuk ibadah besar yang menolak adzab, melindungi dari perbuatan buruk, dan mendekatkan kepada Allah. Rasa takut inilah yang menjadi sebab seorang meninggalkan perbuatan tercela, dan itu adalah salah satu sebab terselamatkannya dia dari dalam goa.
  6. Tidak semua pelaku dosa telah menyimpang dan berhak memperoleh murka Allah. Seseorang mungkin berusaha melakukan dosa seperti orang kedua yang hendak melakukan zina terhadap sepupunya, akan tetapi dia bertaubat dan meninggalkannya sebelum hal itu terjadi karena takut kepada Allah. Orang ini diberi pahala lantaran mampu menahan diri dari hawa nafsu. Dan mungkin saja seorang melakukan dosa, lalu dia bertaubat dan kembali kepada Allah dan Allah menerima taubatnya, maka keadaannya setelah taubat lebih baik daripada sebelum taubat, seperti yang terjadi pada Kifli.
  7. Kesulitan dan kemiskinan kadangkala memaksa seorang yang shalih untuk melakukan perbuatan buruk, sebagaimana kesulitan telah memaksa wanita itu untuk menerima perbuatan buruk. Yang menunjukkan bahwa dia sebagai wanita baik-baik adalah bahwa dia gemetar manakala laki-laki ini ingin melakukannya. Maka Allah memunculkan taubat dalam hatinya hingga membuat keduanya selamat.
  8. Keutamaan menjaga hak dan harta orang lain. Pemilik harta telah menjaga bayaran pegawai tersebut dan mengembangkannya. Dan dia memberikan seluruh hasilnya manakala pegawai itu memintanya.
  9. Anjuran seseorang melakukan tindakan terhadap harta orang lain yang ada di tangannya jika tindakan itu mengandung kebaikan padanya. Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini. Ada dua kubu, yang membolehkan dan yang melarang. (Lihat Syarah Shahih Muslim, An-Nawawi, 16/217, Fathul Bari, 4/209, 5/16).
  10. Pada waktu terjadinya kisah ini manusia telah mengenal perdagangan, pertanian, kerajinan dan peternakan. Ini ditunjukkan oleh kenyataan bahwa tiga orang dalam kisah ini pergi untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Salah seorang dari mereka menyewa pekerja-pekerja untuk mengolah tanahnya dan dia menanam bayaran pekerja itu, yang berupa beras, lalu dia menjual hasilnya dan dibelikan sapi dan kambing. Dan orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya itu memiliki kambing-kambing yang dia gembalakan dan dia perah susunya. Pemilik tanah memberi bayaran pekerja sebesar satu faraq beras, dan faraq adalah takaran untuk menakar. Nampan dan faraq pasti ada yang membuatnya. Hadis ini juga menunjukkan bahwa beras telah dikenal pada masa ketika kisah ini terjadi.
  11. Berkah pekerjaan di bidang pertanian dan peternakan. Pemilik tanah mengembangkan upah pekerjaannya. Harta yang sedikit menjadi banyak dan Allah memberkahinya, hingga berlipat ganda.
  12. Orang ketiga telah berbuat baik kepada pekerjaannya dengan mengembangkan harta tersebut. Sebaliknya, pekerja itu tidak berbuat baik kepada majikannya. Semestinya dia tidak membawa seluruh hartanya, akan tetapi menyisakan sebagian sesuai dengan usaha majikan dalam mengembangkannya.
  13. Anggapan sebagian ulama bahwa Kifli yang disebutkan di dalam hadis Tirmidzi sama dengan Dzulkifli yang disebutkan di dalam Al-Qur'an adalah tidak benar. Nama yang kedua adalah seorang Nabi yang ma'shum, yang tidak mungkin melakuan perbuatan keji. Sementara nama yang pertama adalah seorang laki-laki yang gemar berbaut dosa sebelum bertaubat. Yang pertama Kifli, yang kedua Dzulkifli.
  14. Sejauh mana pengaruh kemiskinan dalam menyuburkan perbuatan mesum. Dua orang wanita di dalam hadis tersebut bersedia berbuat mesum karena kemiksinan dan himpitan hidup. Oleh karena itu, orang-orang yang meninfakkan harta mereka, membantu fakir miskin, janda dan anak yatim, merkea telah merbusah mengegah orang-orang seprti kedu awanita itu agar tidak terjerumus ke dlaam dosa ini dengan alasan himpitan hidup dan kemiskinan.

Jumat, Mei 08, 2009

Mengatasi Cinta Dunia

Hikam:
Dan kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang penuh dengan tipuan belaka, dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang berebut melahap isi mangkuk.

Para sahabat bertanya: "Apakah saat itu jumlah kami sedikit?" Rasulullah bersabda: "Tidak bahkan pada saat itu jumlah kamu amat sangat banyak, tetapi seperti air buih didalam air bah karena kamu tertimpa penyakit wahn." Sahabat bertanya: "Apakah penyakit wahn itu ya Rasulullah?" Rasulullah bersabda: "Penyakit wahn itu adalah kecintaan yang amat sangat kepada dunia dan takut akan kematian. Cinta dunia merupakan sumber utama segala kesalahan."


Runtuhnya kemuliaan sumber dari segala fitnah, dan semua kesalahan adalah karena kita cinta kepada dunia. Pada Rasul tidak ada cinta dunia kecuali cinta terhadap Allah, cinta terhadap kemuliaan.

Rasulullah merupakan contoh seorang pemimpin yang dicintai sampai ke lubuk hati yang paling dalam. Rasul adalah contoh seorang suami yang benar-benar menjadi suri tauladan dan kebanggaan bagi keluarganya. Rasul juga contoh seorang pengusaha yang dititipi dunia, tapi tidak diperbudak oleh dunia yang dimilikinya. Kalau orang sudah mencintai sesuatu maka dia akan diperbudak oleh apa yang dicintainya.


Orang yang sudah cinta terhadap dunia, akan sombong, dengki, serakah dan berusaha dengan segala cara untuk mencapai segala keinginannya, oleh karena itu yakinlah bahwa dunia itu total milik Allah. Segala sesuatu yang kita miliki baik sedikit maupun banyak semuanya milik Allah. Dalam mencari rizki janganlah mempergunakan kelicikan karena dengan kelicikan atau tidak dengan kelicikan datangnya tetap dari Allah.

Kamis, Mei 07, 2009

Jikalah...

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa tidak dinikmati saja,
Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.

Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
Sedang taubat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
Sedang kedermawanan justru akan melipat gandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia,
Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri,
Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Suatu hari nanti, Saat semua telah menjadi masa lalu
Aku ingin ada di antara mereka, Yang beralaskan di atas permadani
Sambil bercengkerama dengan tetangganya, Saling bercerita tentang apa yang
telah dilakukannya di masa lalu, Hingga mereka mendapat anugerah itu

[(Duhai kawan, dulu aku miskin dan menderita, namun aku tetap berusaha
senantiasa bersyukur dan bersabar. Dan ternyata, derita itu hanya sekejap
saja dan cuma seujung kuku, di banding segala nikmat yang kuterima di sini)-

(Wahai kawan, dulu aku membuat dosa sepenuh bumi, namun aku bertobat dan tak
mengulang lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, ampunan-Nya seluas
alam raya, hingga sekarang aku berbahagia)]

Suatu hari nanti, Ketika semua telah menjadi masa lalu, Aku tak ingin ada
di antara mereka, Yang berpeluh darah dan berkeluh kesah, Andai di masa
lalu mereka adalah tanah saja.

[(Duhai! harta yang dahulu kukumpulkan sepenuh raga, ilmu yang kukejar
setinggi langit, kini hanyalah masa lalu yang tak berarti. Mengapa dulu tak
kubuat menjadi amal jariah yang dapat menyelamatkanku kini?)-

(Duhai! nestapa, kecewa, dan luka yang dulu kujalani, ternyata hanya sekejap
saja dibanding sengsara yang harus kuarungi kini. Mengapa aku dulu tak
sanggup bersabar meski hanya sedikit jua?)

Rabu, Mei 06, 2009

Penyebab Kegagalan Orang Pintar

Seperti halnya kesuksesan, setiap orang pun bisa mengalami kegagalan! Tak terkecuali orang-orang jenius yang kecerdasannya mendekati sempurna. Karena, memang tak ada jaminan bahwa orang pintar akan selalu sukses.

Makanya, jangan heran, jika Anda menemui rekan sekolah Anda yang dulu dikenal pandai dan cerdas namun akhirnya hanya merutuki nasib karena masa depannya yang suram! Apa penyebabnya? Di luar nasib dan faktor ‘lucky’, banyak hal yang bisa memicu kegagalan orang-orang pintar. Namun berdasarkan wawancara dan survei yang dilakukan pada 200 orang pintar di Amerika, ada enam hal penting penyebab kegagalan bagi mereka. Coba simak:

* Kurang ketrampilan sosial
Seberapa pun hebatnya intelegensi akademis Anda, Anda tetap perlu memiliki intelegensi sosial, seperti kemampuan mendengarkan, peka terhadap perasaan orang lain, memberi dan menerima kritik dengan baik. Orang yang memiliki intelegensi sosial tinggi mampu mengakui kesalahan mereka dan tahu bagaimana membina dukungan tim. Intelegensi sosial bisa diperoleh
dengan banyak berlatih.

* Tidak cocok
Sebuah kesuksesan memerlukan kecocokan antara kemampuan, bakat, kepentingan, keinginan, kepribadian, dan nilai-nilai dalam pekerjaan Anda. Bila Anda merasa tidak cocok, maka jangan ragu untuk meninjau perilaku pekerjaan dan menyesuaikan atau mengubah pekerjaan Anda selama ini. Bagi beberapa orang, pokok persoalannya adalah seberapa besar resiko yang
berani diambil.

* Tidak ada komitmen
Sesuatu yang dilakukan setengah-setengah akan memperbesar kemungkinan gagal. Suatu tujuan perlu dibarengi tekad, semangat, dan komitmen yang kuat untuk mencapainya. Kurangnya penghargaan pada diri sendiri merupakan penyebab dasar kegagalan. Untuk bisa ambil bagian dalam sukses, Anda harus yakin bahwa Anda bisa melakukannya.

* Kurang fokus
Beberapa orang melakukan terlalu banyak kegiatan sehingga akhirnya tidak melakukan satu pun dengan baik. Fokuskan kembali diri Anda pada apa yang paling baik dilakukan. Sadarilah keterbatasan Anda, tetapkan prioritas, dan susun organisasi usaha Anda.

* Kurang menyadari rintangan
Kadang, banyak rintangan tersembunyi yang sulit diperangi. Umur, diskriminasi jenis kelamin dan ras merupakan jenis rintangan yang sering tidak disadari. So, Anda harus meninjau kembali, berdasarkan analisa yang benar mengenai situasi, untuk merebut kembali kontrol atas kehidupan dan masa depan Anda.

* Kemalangan
Siapapun tidak bisa menolak adanya takdir, entah itu takdir baik atau buruk. Dan siapa pula yang bisa menolak ketika kemalangan itu harus Anda alami? Seandainya ini terjadi, yang harus Anda lakukan, jangan menyalahkan diri sendiri! Ingat, meski tak bisa menolak kemalangan itu, namun selalu ada jalan untuk memperbaikinya.

Pada akhirnya, kegagalan bukanlah ‘jalan buntu’ untuk mencapai sukses. Kesempatan datang silih berganti. Jika hari ini Anda gagal, mungkin besok Anda akan sukses. Jika Anda mampu berpikir jernih mengenai kegagalan dan menyadari bahwa dalam hidup ini selalu ada pilihan, Anda akan bisa menyikapi sebuah kegagalan sebagai pelajaran yang berharga. Ingat, tak
ada orang yang lebih bodoh selain tidak bisa memetik pelajaran dari sebuah kegagalan.

Senin, Mei 04, 2009

10 Tips Sukses dalam Hidup

Sukses bagi saya adalah mindset. Sukses adalah saya; saya adalah sukses. Sukses bukan tujuan, bukan pula perjalanan. Success is about being dan becoming.

Berani dan overconfident kedengarannya? Mungkin, yang jelas ribuan bahkan jutaan manusia “sukses” di dunia alias manusia bermental juara mempunyai mindset seperti ini.

Apakah Anda perlu menjadi juara tenis tingkat Wimbledon atau juara golf profesional di PGA Pebble Beach untuk disebut “sukses”? Apakah Anda perlu mengendarai Corvette dan Lexus SUV hybrid? Jelas tidak. Seorang bermental juara alias bermindset “orang sukses” bisa jadi hanyalah seorang salesman saja.

Ambillah contoh Bill Porter, seorang salesman door-to-door dari Portland, Oregon yang terlahir dengan cerebral palsy. Ia berjalan kaki setidaknya 10
mil perhari selama 40 tahun dengan tertatih-tatih setiap hari tanpa mengeluh. Hebatnya, karena tubuhnya bagian kiri tidak bekerja sebagaimana
orang normal, ia sebenarnya sangat sulit untuk berjalan tegak dan berbicara dengan jelas. (Baca www.billporter.com, film “Door to Door” dan buku
berjudul “Ten Things I Learned from Bill Porter” oleh Shelly Brady.) Dengan penghasilan pas-pasan dari seorang salesman rumah ke rumah, jelas di mata oang awam ia tidaklah termasuk kategori “sukses secara finansial.”

Namun, bagi saya, Bill Porter adalah salah satu orang paling sukses di dunia yang amat sangat saya kagumi. Salah satu cita-cita saya adalah bertemu muka dengan beliau suatu hari.

Nah, lantas apa resep 10 tip sukses ala Jennie?

**
*Satu*, bersyukurlah atas hari ini. “Just to be alive is a grand thing,” kata Agatha Christie, salah satu novelis detektif terkemuka. Jauhkanlah
perasaan depresi dan sedih tanpa juntrungan. Jalani setiap hari dengan hati penuh syukur. Ingatlah akan Bill Porter. Kalau dia bisa jadi seorang
salesman berhasil, apapun yang Anda inginkan sebenarnya pasti bisa tercapai.

**
*Dua*, belajarlah seakan-akan Anda akan hidup selamanya, hiduplah seakan-akan Anda akan mati besok. Mohandas Gandhi pernah berkata demikian, “Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever.” Belajar terus, upgrade diri terus dengan berbagai cara baik yang memerlukan effort maupun effortlessly.

**
*Tiga,* setiap ketrampilan pasti ada penggunanya. Ini saya dapat dari salah satu sahabat saya seorang wanita blonda dari San Diego.
Sahabat saya Crystal ini pernah membesarkah hati saya, “There are all kinds of writers, there are all kinds of readers.” Ketika saya down karena merasa incompetent bertarung dengan penulis-penulis lokal di sini, Crystal mengingatkan bahwa setiap jenis penulis pasti ada pembacanya
(niche). Find your niche, so you find your place in the world.

**
*Empat*, bukalah jalan sendiri, orisinil. Ralph Waldo Emerson once said, “Do not go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail.”

**
*Lima,* belajar mencintai apa yang Anda punyai, bukan berangan-angan akan apa yang Anda tidak miliki. Use whatever you have at hand, impian hanya akan menjadi nyata kalau Anda menggunakan instrumen yang kasat mata saat ini juga.

**
*Enam*, lihat apa yang kelihatan dan lihat apa yang belum kelihatan. Gunakan visi dan misi untuk mengenal apa yang Anda tuju. Seringkali, apa yang belum kelihatan adalah blue print untuk sukses Anda. Begitu kelihatan, ia akan menjadi semacam de ja vu.

**
*Tujuh*, telan kepahitan hidup dan bersiap-siaplah dalam menyongsong hari baru. Setiap hari adalah hari baru. Bangunlah tiap pagi dengan hati yang curious akan apa yang akan Anda alami hari itu. Be excited, be courageous to start the day.

**
*Delapan,* semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda akan menerima. The more you give, the more you get in return. Dalam marketing, ini mungkin disebut sebagai taktik public relations atau publicity. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, ini juga berlaku tanpa diselipi dengan iming-iming tertentu. Saya sendiri sudah membuktikannya. Semakin banyak kita memberi (dalam arti luas, tidak terbatas uang dan materi), semakin besar penghargaan dan berkat yang kita terima.

**
*Sembilan*, jadilah mentor diri sendiri. What would Oprah do? Itu yang saya pakai sebagai ukuran. Saya tidak memilih Nabi atau pembesar negara, namun seorang wanita berkulit berwarna yang telah membalikkan nasibnya sendiri menjadi salah satu orang berpengaruh di dunia.

**
*Sepuluh*, saya eksis dengan maupun tanpa tubuh saya. Setidak-tidaknya sekali sehari, saya mengingatkan diri sendiri bahwa hidup ini bukanlah untuk selamanya. Maka berbuatlah terbaik pada saat ini juga. Jangan tunggu-tunggu lagi. “Just do it,” kata Cher di Farewell Concertnya beberapa tahun yang lampau. I do my best every chance I have. Berbuatlah terbaik di setiapkesempatan, karena itu mungkin yang terakhir.

Ingatlah sukses bukanlah tujuan, bukan pula perjalanan. Sukses adalah mindset. Bukan hanya cogito er go sum (saya berpikir maka saya ada), namun sum ego prosperitas (sukses adalah saya).

Minggu, Mei 03, 2009

Kelola Energi Anda

“Energilah faktor utama tingginya kinerja, bukan waktu”
(Jim Loehr & Tony Schwartz, penulis “The Power of Full Engagement”)

Saya sering menjumpai orang yang merasa bangga sekaligus memelas terkait dengan ketergantungannya pada jam kerja yang berlebihan. Orang ini tampaknya bermasalah dengan waktu, tapi lebih-lebih sebenarnya mereka punya masalah dengan energinya.

Dari mereka, ada yang berkomentar, “Waduh, kalau tidak ngelembur, pasti pekerjaan saya tidak bakal beres.” Komentar kain, “Namanya juga kerja di perusahaan kami, kalau enggak lembur, rasanya belum jadi karyawan yang sesungguhnya” atau ” Kalau enggak pukul sembilan malam,
belum bisa pulang. Kadang Sabtu dan Minggu juga masuk kantor.”

Memang, tidak ada yang mampu menghentikan waktu. Sementara itu, banyak orang yang terobsesi dengan waktu sebagai tolok ukur produktivitas. Seolah-olah orang yang sudah menghabiskan banyak waktu, dengan sendirinya dinilai sebagai orang produktif.

Inilah salah kaprah yang banyak terjadi dalam konteks ‘bekerja’ sekarang. Orang berlomba-lomba mengelola waktu. Padahal, yang sebenarnya fundamental adalah mengelola energi untuk bekerja.

Ada kisah menarik. Seorang manajer perempuan terbiasa bekerja hingga larut malam. Biasanya, dia baru hengkang dari kantor pukul sembilan atau 10 malam. Bisa jadi, dia adalah orang yang gila kerja (workalholic). Kebiasaan ini dia bawa sampai ketika menikah.

Suaminya pun sempat melayangkan ultimatum. “Kamu pilih kerja atau keluargamu? Kalau kamu tetap pulang selarut itu, lebih baik kamu berhenti bekerja! Toh penghasilan saya bisa lebih dari cukup buat menghidupi kamu. Saya ijinkan kamu bekerja maksimal sampai pukul enam
sore. Sadarlah, keluarga kamu membutuhkanmu,” keluh suaminya.

Perempuan karir itu pun akhirnya mendengarkan opini suaminya. Akhirnya, dia mengaku, sejak mendapat ultimatum itu dia berusaha menata dan mengatur lagi energinya dalam bekerja. Dia merasa tidak lagi membuang-buang energi untuk suatu yang sia-sia.

Dia bercerita, sudah hampir 1,5 tahun bisa pulang ke rumah on time! Malah, bisa pulang dan menyelesaikan pekerjaan sebelum pukul enam sore. Dia pun merasa punya banyak waktu buat keluarga. Mereka pun bahagia.

Nah, dalam mengelola energi, prinsipnya bukan berapa banyak waktu yang dihabiskan. Tetapi, berapa banyak energi yang dicurahkan dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan. Jadi, seorang yang bekerja dua jam saja tetapi dengan energi 100%. Itu sama efektifnya dengan mereka
yang bekerja empat jam, tetapi hanya mempunyai energi 50%.

Artinya, lamanya waktu bekerja tidak selalu berbanding lurus dengan produktivitas kerja. Waktu lama tidak identik dengan kerja produktif. Karena itu, tantangannya adalah bagaimana dengan waktu terbatas, orang mampu mengerjakan banyak hal sesuai target dan dikerjakan
dengan sebaik mungkin. Pada titik inilah, manajemen energi menjadi penting. Orang mampu bekerja baik jika mempunyai energi yang berlimpah. Bekerja dengan total energi, itulah kuncinya.

3 Tip penting

Ada tiga tip penting untuk mengelola energi ini. Hal ini diinspirasikan dari jawaban atas pertanyaan yang banyak muncul dalam workshop Kecerdasan Emosional.

Yakni, pertama, menghindari banyaknya kebocoran emosi. Kebocoran emosi terjadi bila
hati kita tinggal separuh saat mengerjakan tugas. Kita bekerja dengan setengah hati. Inilah yang terjadi saat tubuh beraktivitas, tetapi pikiran dan hati kita melayang ke tempat lain.

Akibatnya, kita tidak bisa fokus bekerja. Pekerjaan yang dikerjakan dengan semangat setengah-setengah juga akan menghasilkan buah yang setengah-setengah juga. Banyak eksekutif sukses karena kemampuan mereka mengatasi kebocoran emosi ini. Mereka bekerja dengan hati,
pikiran, dan raga yang total ‘hadir’ berada di tempat dia bekerja. Dalam pepatah Latin disebut Age Quod Agis, bekerja dengan totalitas penuh!

Kedua, kemampuan untuk tidak menunda-nunda pekerjaan. Sifat menunda-nunda pekerjaan (procrastination) merupakan kebiasaan yang bisa menghabiskan banyak energi kerja kita.

Setelah ditunda, justru pekerjaan akan semakin susah diselesaikan. Pekerjaan lain menyusul dan akhirnya menumpuk. Bahkan, orang yang cenderung menunda pekerjaan justru akhirnya tidak mengerjakan apa-apa.

Dalam bukunya Eat the Frog, Brian Trcay menyarankan justru pekerjaan yang sulit (diibaratkan seperti katak paling besar dan jelek) yang harus ditangani dulu, sehingga pekerjaan yang sulit menjadi lebih mudah diselesaikan.

Kita dituntut mampu membuat prioritas pekerjaan. Semakin sulit dan menyebalkan, sebaiknya ditangani dulu. Sebab kalau tidak, mungkin akhirnya tidak akan pernah kita sentuh lagi.

Ketiga, tidak menunggu waktu yang tepat untuk memulai. Banyak orang menunda dan mempersiapkan pekerjaan secara bertele-tele. Mereka menunggu mood datang. Padahal datangnya mood tidak bisa ditebak. Tidak ada waktu yang tepat selain memaksa untuk memulainya. Kalaupun tidak merasa nyaman, mulailah dengan standar rendah dengan mencoba
membuat draft terlebih dahulu. Perlahan-lahan barulah dipoles menjadi sempurna.

Kita belajar dari seorang penulis. Seorang penulis tidak bisa disebut penulis jika tidak menulis. Tulisan tidak bakal jadi, jika tidak mulai menulis. Penulis yang hanya menunggu mood, tidak akan produktif menghasilkan tulisan. Harus ada disiplin.

Di sini, diperlukan sikap contra agere, melawan kencenderungan negatif. Kalau cenderung menunda pekerjaan, lawanlah dengan mengerjakannya dengan total.

Pembaca, alangkah nyamannya kalau dengan waktu yang relatif singkat, kita mampu menyelesaikan banyak hal dari pekerjaan kita. Bayangkan seandainya kita mampu mulai mengelola energi kita dengan baik.

Selain pekerjaan kita selesai, kita juga punya waktu untuk keluarga dan kehidupan pribadi kita. Mengertikah Anda sekarang, mengapa pengelolaan energi adalah pegelolaan atas kualitas hidup kita? Sekali lagi, kualitas hidup Anda tergantung dari energi yang Anda kelola!

Sabtu, Mei 02, 2009

Cinta dan Kesetiaan

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika
tembok mulai rontok, dia menemukan seekor cicak terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah surat.

Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek surat itu, ternyata surat tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikit pun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.

Orang itu lalu berpikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada surat itu! Bagaimana dia makan?

Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu. Apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian, tidak tahu dari mana datangnya, seekor cicak lain muncul dengan makanan di mulutnya…. AHHHH!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun.

Sungguh ini sebuah cinta, cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor cicak itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? Tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, cicak itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan
pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.

JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI!

Jumat, Mei 01, 2009

Manusia Diantara dua Tangisan

Detik waktu bersama kelahiran seorang bayi dihiasi tangisan .Nyaring berkumandang menghiasi telinga si IBU. Merakah tersenyum hatinya gembira penawar sakit dan lesu serta berjuang dengan Maut. Lalu mulailah sebuah kehidupan yang baru didunia dengan sebuat resiko pahit dan kejamnya kehidupan ini, bercucurkan darah dan tetes air mata.

Air mata adakalanya penyubur hati, penawar duka. Adakalanya buih Kekecewaan yang menhimpit perasaan dan kehidupan ini. Air mata seorang manusia hanyalah umpama air kotor diperlimpahan. Namun setetes air mata kerana takut kepada ALLAH persis permata indahnya gemerlapan terpancar dari segala arah dan penjuru. Penghuni Syurga ialah mereka yang banyak mencucurkan air mata Demi ALLAH dan Rasulnya bukan semata karena harta dan kedudukan.

Pencinta dunia menangis kerana dunia yang hilang. Perindu akhirat menangis kerana dunia yang datang.

Alangkah sempitnya kuburku, keluh seorang batil, Alangkah sedikitnya hartaku, kesal si hartawan (pemuja dunia).

Dari mata yang mengitai setiap kemewahan yang mulus penuh rakus, mengalirlah air kecewa kegagalan. Dari mata yang redup merenung Hari Akhirat yang dirasakan dekat, mengalirkan air mata insaf mengharap kemenangan, serta rindu akan RasulNya.

"Penghuni Syurga itulah orang-orang yang menang." (al- Hasr: 20)

Tangis adalah basahan hidup,justeru:Hidup dimulakan dengan tangis, Dicela oleh tangis dan diakhiri dengan tangis.Manusia sentiasa dalam dua tangisan. Sabda Rasulullah s.a.w. "Ada dua titisan yang ALLAH cintai, pertama titisan darah para Syuhada dan titisan air mata yang jatuh kerana takutkan ALLAH."

Nabi Muhammad bersabda lagi : "Tangisan seorang pendosa lebih ALLAH cintai daripada tasbih para wali."

Oleh karena itu berhati-hatilah dalam tangisan, kerana ada tangisan yang akan mengakibatkan diri menangis lebih lama dan ada tangisan yang membawa bahagia untuk selama-lamanya. Seorang pendosa yang menangis kerana dosa adalah lebih baik daripada Abid yang berangan-angan tentang Syurga mana kelak ia akan bertakhta.

Nabi bersabda : "Kejahatan yang diiringi oleh rasa sedih, lebih ALLAH sukai dari satu kebaikan yang menimbulkan rasa takbur."

Ketawa yang berlebihan tanda lalai dan kejahilan. Ketawa seorang ulamak dunia hilang ilmu, hilang wibawanya. Ketawa seorang jahil, semakin keras hati dan perasaannya.

Nabi Muhammad bersabda : "Jika kamu tahu apa yang aku tahu nescaya kamu banyak menangis dan sedikit ketawa."

Seorang Hukama pernah bersyair : "Aku heran dan terperanjat,melihat orang ketawa kerana perkara-perkara yang akan menyusahkan,lebih banyak daripada perkara yang menyenangkan."

Salafussoleh menangis walaupun banyak beramal,takut-takut tidak Diterima ibadatnya, kita ketawa walaupun sedar diri kosong daripada amalan.

Lupakah kita

Nabi pernah bersabda : "Siapa yang berbuat dosa dalam ketawa, akan dicampakkan ke neraka dalam keadaan menangis."

Kita gembira jika apa yang kita idamkan tercapai. Kita menangis kalau Yang kita cita-citakan terabai. Nikmat disambut ria, kedukaan menjemput duka.

Namun,Allah s.a.w. telah berfirman : " Boleh jadi kamu membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagimu,dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu,pada hal ianya amat buruk bagimu. ALLAH mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (AL BAQARAH : 216)

Bukankah Nabi pernah bersabda: "Neraka dipagari nikmat, syurga dipagari bala."

Menangislah wahai diri, agar senyumanmu banyak di kemudian hari. Kerana engkau belum tahu, nasibmu dihizab kanan atau hizab kiri.Di sana, lembaran sejarahmu dibuka satu persatu, menyemarakkan rasa malu berabad-abad lamanya bergantung kepada syafaat Rasulullah yang dikasihi Tuhan. Kenangilah, sungai-sungai yang mengalir itu banjiran air mata Nabi Adam yang menangis bertaubat, maka suburlah dan sejahteralah bumi kerana terangkatnya taubat. Menangislah seperti Saidina Umar yang selalu memukul dirinya dengan berkata:

"Kalau semua masuk ke dalam syurga kecuali seorang, aku takut akulah orangitu."

Menangislah sebagaimana Ummu Sulaim apabila ditanya : "Kenapa engkau menangis?" "Aku tidak mempunyai anak lagi untuk saya kirimkan ke medan Perang," jawabnya.

Menangislah sebagaimana Ghazwan yang tidak sengaja terpandang wanita rupawan. Diharamkan matanya dari memandang ke langit seumur hidup,lalu berkata : "Sesungguhnya engkau mencari kesusahan dengan pandangan itu."

Ibnu Masud r.a.berkata : "Seorang yang mengerti al Quran dikenali waktu malam ketika orang lain tidur,dan waktu siangnya ketika orang lain tidak berpuasa, sedihnya ketika orang lain sedang gembira dan tangisnya di waktu orang lain tertawa. Diamnya di waktu orang lain berbicara, khusuknya di waktu orang lain berbangga, seharusnya orang yang mengerti al Quran itu tenang,lunak dan tidak boleh menjadi seorang yang keras, kejam, lalai, bersuara keras dan marah.

Tanyailah orang-orang soleh mengapa dia tidak berhibur : "Bagaimana hendak bergembira sedangkan mati itu di belakang kami,kubur di hadapan kami,kiamat itu janjian kami, neraka itu memburu kami dan perhentian kami ialah ALLAH."

Menangislah di sini, sebelum menangis di sana!!!.............